Black Moustache

Sabtu, 20 Desember 2014

Ini konyol! Tapi aku senang.

Menjadi bagian mahasiswi Universitas Indonesia, 
tidur di tempat semacam asrama, tapi bukan asrama.

Konyol!
tibatiba seekor laron kecil menghampiri.
sesekali aku menggoda, ia mencari..
dan menggigitku dengan gigitan kecil..
aku tertawa tanpa lelah menggoda.

sampai akhirnya aku melihat
laron kecil itu berubah menjadi laki-laki sepantarku.
ia tinggi, dengan kulit hitam manis, dan wajah yang tampan.

Ya, aku terkejut..
Ini seperti bodoh jika aku percaya.
Tapi itu benar. Aku melihatnya.

Sesekali aku memandang wajahnya, aku tatap matanya
dan.. DOR! dia mengagetkanku.

Aku tertawa, itu lucu! sangat lucu.
Kita tertawa sampai tidak memikirkan bahwa 
orang akan melihat tingkah laku kita..

Sesekali aku berkata..
kau jahat. selalu menggigitku!
kau jahat. selalu mencariku!
kau jahat. mengapa tidak dari awal aku tahu bahwa kau manusia?

Lalu ia tertawa lagi, dan aku ikut tertawa. Itu lucu!
ia laki-laki yang sangat unik.
ditambah dengan wajah yang membuat aku ingin melihatnya selalu.

Sampai akhirnya..
Kita berteman, kita selalu tertawa bersama dimanapun kita berada.
Laron kecil yang selalu muncul dan menggigitku itu sudah tidak muncul lagi..
ia sudah tidak pernah berubah menjadi seekor laron kecil.
Mengapa?aku tak tahu..

Yang aku tahu sekarang,
ia selalu bersamaku. aku senang mengenalnya.
Aku senang menjadi teman dekatnya dan selalu tertawa bersamanya.

Tapi...
Seketika itu setelah aku pulang sehabis pergi bersamanya, 
aku teriak.. aku menyukaimu!

Perkataan itu muncul keluar dari mulutku begitu saja.. refleks.
Aku menyukainya, aku bahagia sekali.

Ia senyum, dan menjawab,
mengapa? dan ia tertawa, akupun ikut tertawa. 
mengapa sangat lucu seperti ini? aku menyukainya sejak pertama kali menatap matanya..

hari itu sangat indah, 
aku berkata sangat jujur didepannya.
Kami saling bercakap melalui bbm.

dipercakapan itu, kami selalu menuangkan canda tawa.
Bukan hanya tertawa diketikan bbm saja, 
tapi memang kita saling tertawa saat mengetiknya juga.

jujur saja, aku sangat senang. sangat sangat senang.
ia berbeda dengan lelaki manapun. ia sangat menghargai perempuan. 
walaupun wajahnya itu memperlihatkan bahwa ia jutek, 
tapi sebenarnya tidak.

setiap hari aku bertemu, 
tiap saat kita selalu membahas laron kecil yang selalu menggigitku. hahaha
itu konyol! laron nakal yang berubah menjadi manusia tampan sepertinya.

aku selalu memikirkannya tiap sehabis pulang dari pergi bersamanya. 
hidup ini indah, tuhan mengenalkanku dengan lelaki sepertinya.

saat itu, aku kembali kekamarku, melihat uang berserakan diluar kamarku. 
tiba tiba ia datang menghampiri kamarku, sambil tertawa dan berkata,
ada apa? ambilah duit itu.
lucuuuuu sekali. mengapa ia sangat baik dan lucu? 
aku selalu ingin bersamanya. ingin sekali merasakan pelukannya.

kaget!
saat itu juga ia memelukku. ia berkata, kau menyukaiku? 
itu sangat konyol. kau menyukai laron nakal sepertiku? hahaha
akupun malu, sambil tersenyum kecil.

aku menjawab..
iya, aku menyukaimu! itu pantas karna kau juga manusia sama sepertiku.
sama seperti aku menyukai laron kecil yang nakal itu!

aku senang, saat aku berkata bahwa aku menyukainya, 
dia tidak membenci ataupun menjauhi ku.
justru ia selalu mengasihi perhatian lebih tidak seperti biasanya. 
ia lebih sering memeluku dan menjagaku..

waktunya hanya untuk bertemuku.
selain itu ia dikamar dan belajar, 
dikampus ia kuliah dan bertemu denganku juga.
.
.
.
.
.
.
 
tibatiba..
untuk melihat wajahnya lagi aku sudah tidak bisa, 
wajahnya sering menghilang. aku mencoba untuk mengingatnya, 
tapi tidak bisa. semakin lama semakin tidak nampak.

aku sedih, aku kesal..
aku terbangun dari tidurku,
ternyata aku hanya mimpi!

aku sudah tidak bisa mengingat wajahnya seperti apa.. jahat sekali!
ingat nama nya pun tidak!
yang aku ingat hanya kenangan indah dalam mimpiku itu.
aku berharap, semua itu akan nyata pada waktunya.. aku ingin dipertemukan nyata.. .
.
.
.
.
.
.
Ini nyata cerita ku didalam mimpi tadi malam, bingung.. mengapa harus hanya mimpi? padahal sudah sangat senang sekali mengenalnya. sampai sekarangpun, aku masih memikirkan..
 

Rabu, 17 Desember 2014

Nothing Special

Sejak semalam, ketaknyamanan untuk tidur mulai terasa.
Sudah tidak sabar untuk merasakan kebahagiaan  esok hari.

Aku kira aku akan bahagia
Aku kira aku akan terkejut. setelah itu, bahagia

seiring berjalannya waktu, aku tidak merasa apa-apa.
Yang aku rasakan saat itu justru kekecewaan.

Di hari yang seharusnya aku bahagia, justru malah membuat aku layaknya manusia yang tersendiri.

Aku sakit, mereka marah, aku sedih, aku kecewa, aku terluka, bahkan aku merasa diriku sudah tak berdaya lagi.

Hatiku mulai tenang, tapi fisikku sakit. aku sendiri, tidak ada seorang pun yang melihat. Aku menangis, penyesalan pun hadir dalam fikiranku.

Rasa-rasanya, aku merasakan kali ini begitu pahit. Begitu terasa pahit yang mendalam.

Sakit, amat sakit.
Menyesal, begitu menyesal.

Tak kuat aku merasakan, hanya tangisan yang dapat melegakan hati ku.

Namun, saat aku merasa tenang, salah lagi, selalu salah. selalu dihantui dengan kesalahan.

Tidak ada yang spesial untukku.

Minggu, 14 Desember 2014

Mengapa harus aku?





Mengapa kesedihan selalu menghampiriku? Aku selalu memahami kesedihan yang selalu datang, namun mengapa aku selalu tersingkirkan saat bahagia mulai terlihat?  Aku mengerti, mungkin ini bukan waktunya untuk aku merasakan bahagia.

Apakah kebahagian hanya milik mereka?
Apakah aku tidak pantas untuk bahagia?

Mengapa harus ada kesedihan jika kebahagiaan saja cukup? Mengapa harus ada perpisahan jika pertemuan sudah cukup membuat kebahagiaan?